
Pondok Pesantren Al-Mubaarok menggelar pesta demokrasi dengan melaksanakan pemilihan lurah dan wakil lurah untuk periode 1447-1449 pada Kamis malam, 14 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari penyampaian visi-misi para calon yang telah dilaksanakan pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Pemilihan yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 24.00 WIB ini diselenggarakan di halaman utama pondok. Proses pemungutan suara dikoordinasikan oleh panitia dari Badan Eksekutif Mahasantri (BEM) Ma’had Aly Al-Mubaarok, yang diketuai oleh Jundi Lathuf. Seluruh santri, termasuk para pengurus pondok, turut serta dalam memberikan hak suara mereka.
Sistem pemungutan suara dibagi berdasarkan 13 kompleks, dari A hingga M, dengan total 50 kamar. Setiap santri mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) sesuai kompleks masing-masing, mengisi daftar hadir, menerima surat suara dari panitia, lalu mencoblos dan memasukkannya ke dalam kotak suara. Proses diakhiri dengan mencelupkan jari ke tinta biru sebagai tanda telah memilih. Pencoblosan berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam sebelum dilanjutkan dengan penghitungan suara.
Hasil quick count menunjukkan dominasi suara untuk pasangan calon nomor urut 3, Tamami dan Muhlisun, yang berhasil meraih 1.323 suara. Berikut adalah hasil lengkapnya:
Sorak sorai meriah dari para santri mengiringi pengumuman hasil dan penetapan pasangan nomor urut 3 sebagai lurah dan wakil lurah. Dalam sambutannya, Tamami mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan.
"Terima kasih kepada semua santri yang telah memberikan amanah ini kepada kami. Insyaallah, Pondok Al-Mubaarok akan semakin maju dan lebih baik," ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen pondok untuk bekerja sama membawa pesantren menuju perubahan yang lebih baik, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik, sebagaimana kaidah fikih yang berbunyi:
"Al-muhafahatu 'ala al-qadimis-shalih, wa al-akhdzu bil jadidil-aslah."
Pemilihan lurah dan wakil lurah ini tidak hanya menjadi ajang demokrasi internal, tetapi juga memberikan pelajaran penting bagi para santri tentang nilai-nilai demokrasi yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam pada masa Khulafaur Rasyidin dan praktik bernegara di Republik Indonesia. Kegiatan ini juga melatih santri untuk memilih pemimpin yang amanah, adil, dan berintegritas.
- M. Anis Khoirulumam